Statistik Pondok Pesantren Tahun Ajaran 2025 – 2026 Semester Genap
Pondok pesantren merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, moral, dan kebangsaan. Berdasarkan data Education Management Information System (EMIS) Kementerian Agama per 28 September 2025, tercatat bahwa Sumatera Utara memiliki 440 pondok pesantren yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Jumlah tersebut menempatkan Sumatera Utara sebagai provinsi ke-12 dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Indonesia. Sementara itu, Jawa Barat menempati posisi tertinggi dengan total 12.977 pondok pesantren, diikuti oleh Jawa Timur dengan 7.347 pesantren, dan Banten dengan 6.776 pesantren. Di sisi lain, beberapa provinsi seperti Aceh, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat juga menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam pengelolaan lembaga pendidikan berbasis pesantren.

Dari sisi sumber daya manusia, pesantren di Sumatera Utara turut berperan aktif dalam mencetak generasi muda berkarakter dan berakhlak mulia. Berdasarkan data EMIS, jumlah tenaga pendidik di lingkungan pondok pesantren di Sumatera Utara tercatat sebanyak 2.342 ustadz dan 2.269 ustadzah. Sementara itu, jumlah peserta didik atau santri mencapai 23.794 santriwan dan 22.964 santriwati. Angka ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap pendidikan berbasis keagamaan serta peran pesantren yang semakin strategis dalam mendukung penguatan nilai-nilai spiritual, sosial, dan kebangsaan di tengah dinamika zaman.
Khusus di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara, terdapat 15 pondok pesantren aktif pada Tahun Ajaran 2025–2026 Semester Genap. Dengan jumlah tersebut, Labuhanbatu Utara menempati posisi ke-11 sebagai kabupaten/kota dengan pondok pesantren terbanyak di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang menempati peringkat pertama dengan 74 pondok pesantren, disusul Padang Lawas Utara dengan 49, dan Langkat sebanyak 48 pesantren. Keberadaan pondok pesantren di Labuhanbatu Utara menjadi bukti nyata kontribusi daerah ini dalam mendukung pengembangan pendidikan keagamaan yang berkelanjutan.

Selain jumlah lembaga, sumber daya manusia di pesantren Labuhanbatu Utara juga menunjukkan peran yang cukup vital. Berdasarkan data EMIS, terdapat 68 ustadz dan 63 ustadzah yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pembinaan santri. Adapun jumlah peserta didik terdiri atas 266 santriwan dan 185 santriwati yang secara konsisten menimba ilmu di berbagai bidang keislaman, mulai dari ilmu Al-Qur’an, fikih, akidah akhlak, hingga pengembangan keterampilan hidup (life skills). Perpaduan antara pendidikan agama dan pembentukan karakter inilah yang menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Utara berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas pengelolaan pondok pesantren melalui pembinaan, pendampingan, serta penguatan data berbasis digital agar setiap lembaga dapat berkembang secara optimal. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan keagamaan, diharapkan pondok pesantren di Labuhanbatu Utara dapat menjadi pusat peradaban Islam yang unggul, adaptif terhadap kemajuan teknologi, serta berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa yang berkeadaban dan berkeimanan.

